TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Jumat, 29 Oktober 2010

Awan Cumulonimbus Penghasil Petir dan Puting Beliung

Langsung aja, ane mo kasih sedikit info tentang fenomena-fenomena alam yang sering terjadi di sekitar kita...

Agan-agan sekalian pasti tau kan ini gambar apa?

Spoiler for tadaaaa:


Kalo gambar yang ini juga pasti tau kan?
Spoiler for jangan dibuka:


Nah, disini ane mo bahas tentang biang kerok dari 2 fenomena tersebut, mungkin diantara agan-agan sekalian ada yang uda tau apa penyebabnya, tapi disini ane mo sedikit berbagi karena mungkin ada agan-agan yang belom tau juga..
Ini dia biang keroknya:
Spoiler for biang kerok:

yang ini juga masi sodaraan sama si biang kerok:
Spoiler for biang kerok:


Biang kerok dari peristiwa badai petir dan puting beliung dalam dunia Meteorologi sering disebut Cumuloninbus Cloud atau Awan Cumulonimbus, yang berasal dari kata 'cumulo=keriting/bergelombang' dan 'nimbus=petir(ingat sapu terbang Harry Potter?) jadi bisa diartikan, Awan Cumulonimbus adalah awan yang bentuknya bergelombang yang menghasilkan petir. Ciri-cirinya: tinggi menjulang, lebar, berwarna putih tapi lama kelamaan akan semakin gelap dan puncaknya terlihat seperti bunga kol, atau bisa juga seperti landasan. Awan ini merupakan salah satu jenis awan rendah* (low cloud) dan merupakan awan yang paling berbahaya karena itu tadi, bisa menghasilkan petir dan puting beliung

*awan rendah : awan yang mempunyai tinggi dasar < 5000 feet atau sekitar 2000 meter

proses terjadinya awan ini adalah sebagai berikut:
* Untuk wilayah Indonesia, pada umunya awan terbentuk secara konveksi, yaitu naiknya udara dari permukaan buki ke atmosfer karena adanya pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari.
Spoiler for konveksi:


detailnya, pada pagi sampai sore hari matahari bersinar dan membuat permukaan bumi menjadi lebih hangat, keadaan hangat tersebut memicu uap air di permukaan bumi untuk naik ke atmosfer. Pada ketinggian tertentu di atmosfer, uap air tesebut berkondensasi dan membentuk awan


Setelah proses konveksi terjadi, terbentuklah awan rendah jenis Cumulus (awan yang bentuknya seperti bunga kol, namun tidak sebesar Cumulonimbus), ini dia si awan Cumulus:
Spoiler for awan Cumulus:

dan jika gaya angkat udara masih relatif besar, maka awan Cumulus tersebut akan berkembang semakin lebar dan tinggi membentuk Awan Cumulonimbus.
Spoiler for prosesnya:


Sekarang pasti agan bertanya-tanya: loh kok awannya bisa menghasilkan petir dan puting beliung?
Ini dia jawabannya (tapi ane ambil literatur dari luar, walopun tornado skalanya lebih gede dari puting beliung tapi proses terjadinya hampir mirip-miriplah..) :
Spoiler for terbentuknya tornado:


Puting beliung terbentuk ketika dua massa udara yg ukurannya cukup besar yang mempunyai perbedaan temperatur dan kelembaban saling berbenturan, dengan udara hangat di lapisan bawah dan udara dingin di lapisan atas.


Untuk petir, mekanismenya seperti ini nih:
Spoiler for terbentuknya petir:


Awan Cumulonimbus bentuknya menjulang tinggi, dan di dalamnya banyak terdapat muatan listrik positif dan negatif, sifat muatan listrik yang selalu saling tolak menolak antara positif dan negatif mengakibatkan muatan positif terkumpul di bagian puncak awan dan muatan negatif berkumpul di bagian dasar awan. Karena muatan ini terus menerus saling tolak menolak, maka ada sebagian muatan yang terlempar keluar dari awan, muatan negatif dari awan yang bertemu dengan muatan positif dari permukaan bumi kemudian menghasilkan gesekan yang akhirnya menimbulkan loncatan bunga listrik, itu yang sering kita sebut sebagai Petir


Sekian penjelasan dari ane, mungkin dapat menambah wawasan agan-agan sekalian...
Terimakasih sudah mau mengunjungi trit ane..

Spoiler for bonus: